Diberdayakan oleh Blogger.

  • Rohis Indonesia. Cita Rasa Kebaikan Pelajar (Cakep) Indonesia.

  • Rohis SMA N 11 Palembang berralamat di Jl. Inspekur Marzuki Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang-Sumatera Selatan
Base Camp: Musholah Riadul Jannah

Total Tayangan Halaman

Ibrahim Handoko, Remaja Indonesia Menjadi Sorotan Dunia

Kamis, 01 Januari 2015

Remaja Indonesia Menjadi Sorotan Dunia Pernah mendengar berita tentang para pelajar Indonesia meraih medali emas pada saat olimpiade fisika atau matematika? Atau saat para atlet dan olahragawan kita menang dalam beberapa ajang atau kompetisi internasional? Tentunya semua itu membuat kita semua bangga karena mereka sebagai anak bangsa dapat menorehkan prestasi dan tinta emas sehingga mengharumkan nama bangsa Indonesia. Nah, tapi bagaimana kalau ternyata ada Warga Negara Indonesia yang justru sukses sebagai peneliti di luar negeri?


Beberapa waktu lalu tepatnya awal tahun 2010 ada seorang remaja asal Indonesia yang berhasil menggegerkan media-media di jerman. Dia adalah Ibrahim Handoko, seorang remaja anak pertama pasangan Bapak Budi Handoko dan Ibu Nuningsih yang keduanya asal Bogor dan Lampung merupakan seorang WNI. Ibo (nama panggilan Ibrahim) berhasil masuk sebagai Nominasi Peneliti Remaja Terbaik 2010 di Jerman, dia memformulasikan persamaan untuk menyelesaikan perhitungan angka piramida dengan jumlah tidak terbatas menggunakan rumus dan formula ciptaannya sendiri, wow !! Seperti yang dilansir dari situs berita jerman www.derwesten.de, Kamis (25/2/2010) guru matematika dan pembimbing Ibrahim, Michael Wallau mengatakan muridnya adalah seorang yang luar biasa. “Ini adalah temuan yang luar biasa bagi seorang remaja berusia 15 tahun, terlebih lagi ia menyelesaikan persamaan ini hanya disela-sela waktu luangnya,“ ujar Wallau pada derwesten.de.
Pada awalnya, Ibrahim hanya berniat membantu adik perempuannya menyelesaikan tugas sekolah tentang piramida. Persoalan ini pada intinya adalah menghitung jumlah angka pada elemen teratas suatu piramida. Biasanya, persoalan ini diselesaikan dengan cara menjumlahkan satu persatu angka di setiap elemen penyusun paramida sehingga ditemukan jumlah total dalam piramida tersebut. Dengan rumus temuan Ibrahim, persoalan ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat tanpa harus menghitung satu persatu. Formula piramida hasil cipta Ibrahim Meski mengikuti kompetisi untuk negara Jerman tapi pemuda yang berusia 17 tahun yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini menjadi fenomenal bukan hanya kehebatannya menemukan rumus piramida tapi juga pribadinya dan kewarganegaraannya, Indonesia, yang menjadi sorotan para media di Jerman.
Kenapa Ibo bisa tinggal di Jerman? kedua orangtuanya bekerja di negara Hitler tersebut tepatnya di kota Duisburg. Ibrahim lahir di Jerman pada 19 Agustus 1994, namun pada tahun 1996-1999 ia dan keluarganya tinggal di Indonesia dan selanjutnya kembali menetap di Duisburg Jerman hingga saat ini. Ibo memiliki 2 orang adik (Muhammad Abdul Aziz dan Kamila handoko) yang ketiganya bersekolah di Landfermann-Gymnasium, Duisburg, Jerman. Ibo terkenal santun dan sholeh meski tinggal di lingkungan barat yang mayoritas non-muslim, ia aktif dalam berbagai kegiatan masjid. Ibrahim juga terpilih sebagai matematikawan terbaik dan berhak mewakili distriknya dalam olimpiade matematika di tingkat negara bagian. Begitu cintanya ia dengan metematika, ia mengatakan alasannya “i generally like science, and i like math ‘cause it is clear. In math you have one single solution, whereas in languages there are many different interpretations”.
Hebat yaa ?! Saya baru tau berita ini sekitar pertengahan tahun 2011 melalui sebuah acara bertajuk “bukan jalan-jalan biasa” di tv one. Sejak saat itu bukan saya saja yang merasa kagum dengan sosok Ibrahim, tapi seluruh masyarakat yang menonton acara tersebut, ya sosok remaja cerdas, tampan, santun, ramah, bersahaja dan religius yang mengaku mengidolakan Nabi Muhammad SAW itu menjadi sosok fenomenal terbukti dari akun facebooknya yang langsung banjir permintaan teman, hehe dan saya juga mengenal keluarga dan teman-temannya melalui jejaring sosial tersebut, sempat beberapa kali berbincang dengannya, dia ternyata sangat ramah dan baik namun sedikit pemalu, tapi dia cukup fasih berbahasa Indonesia loh!
Nah, sudah sepatutnya kita menjadikan sosok seperti Ibrahim sebagai contoh pemuda masa kini yang cerdas, religius, santun dan bersahaja dan berprestasi demi mengharumkan nama Bangsa. Satu hal yang semakin membuat Indonesia bangga dengan Ibrahim adalah ia mengaku dimanapun dia berada dan apa yang ia lakukan untuk negara tempat tinggalnya ia tetap mencintai negara asalnya dan tidak akan melupakan tanah air tercinta, Indonesia.
Sumber: klik disini
Remaja Indonesia Menjadi Sorotan Dunia Pernah mendengar berita tentang para pelajar Indonesia meraih medali emas pada saat olimpiade fisika atau matematika? Atau saat para atlet dan olahragawan kita menang dalam beberapa ajang atau kompetisi internasional? Tentunya semua itu membuat kita semua bangga karena mereka sebagai anak bangsa dapat menorehkan prestasi dan tinta emas sehingga mengharumkan nama bangsa Indonesia. Nah, tapi bagaimana kalau ternyata ada Warga Negara Indonesia yang justru sukses sebagai peneliti di luar negeri? Beberapa waktu lalu tepatnya awal tahun 2010 ada seorang remaja asal Indonesia yang berhasil menggegerkan media-media di jerman. Dia adalah Ibrahim Handoko, seorang remaja anak pertama pasangan Bapak Budi Handoko dan Ibu Nuningsih yang keduanya asal Bogor dan Lampung merupakan seorang WNI. Ibo (nama panggilan Ibrahim) berhasil masuk sebagai Nominasi Peneliti Remaja Terbaik 2010 di Jerman, dia memformulasikan persamaan untuk menyelesaikan perhitungan angka piramida dengan jumlah tidak terbatas menggunakan rumus dan formula ciptaannya sendiri, wow !! Seperti yang dilansir dari situs berita jerman www.derwesten.de, Kamis (25/2/2010) guru matematika dan pembimbing Ibrahim, Michael Wallau mengatakan muridnya adalah seorang yang luar biasa. “Ini adalah temuan yang luar biasa bagi seorang remaja berusia 15 tahun, terlebih lagi ia menyelesaikan persamaan ini hanya disela-sela waktu luangnya,“ ujar Wallau pada derwesten.de. Pada awalnya, Ibrahim hanya berniat membantu adik perempuannya menyelesaikan tugas sekolah tentang piramida. Persoalan ini pada intinya adalah menghitung jumlah angka pada elemen teratas suatu piramida. Biasanya, persoalan ini diselesaikan dengan cara menjumlahkan satu persatu angka di setiap elemen penyusun paramida sehingga ditemukan jumlah total dalam piramida tersebut. Dengan rumus temuan Ibrahim, persoalan ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat tanpa harus menghitung satu persatu. Formula piramida hasil cipta Ibrahim Meski mengikuti kompetisi untuk negara Jerman tapi pemuda yang berusia 17 tahun yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini menjadi fenomenal bukan hanya kehebatannya menemukan rumus piramida tapi juga pribadinya dan kewarganegaraannya, Indonesia, yang menjadi sorotan para media di Jerman. Kenapa Ibo bisa tinggal di Jerman? kedua orangtuanya bekerja di negara Hitler tersebut tepatnya di kota Duisburg. Ibrahim lahir di Jerman pada 19 Agustus 1994, namun pada tahun 1996-1999 ia dan keluarganya tinggal di Indonesia dan selanjutnya kembali menetap di Duisburg Jerman hingga saat ini. Ibo memiliki 2 orang adik (Muhammad Abdul Aziz dan Kamila handoko) yang ketiganya bersekolah di Landfermann-Gymnasium, Duisburg, Jerman. Ibo terkenal santun dan sholeh meski tinggal di lingkungan barat yang mayoritas non-muslim, ia aktif dalam berbagai kegiatan masjid. Ibrahim juga terpilih sebagai matematikawan terbaik dan berhak mewakili distriknya dalam olimpiade matematika di tingkat negara bagian. Begitu cintanya ia dengan metematika, ia mengatakan alasannya “i generally like science, and i like math ‘cause it is clear. In math you have one single solution, whereas in languages there are many different interpretations”. Hebat yaa ?! Saya baru tau berita ini sekitar pertengahan tahun 2011 melalui sebuah acara bertajuk “bukan jalan-jalan biasa” di tv one. Sejak saat itu bukan saya saja yang merasa kagum dengan sosok Ibrahim, tapi seluruh masyarakat yang menonton acara tersebut, ya sosok remaja cerdas, tampan, santun, ramah, bersahaja dan religius yang mengaku mengidolakan Nabi Muhammad SAW itu menjadi sosok fenomenal terbukti dari akun facebooknya yang langsung banjir permintaan teman, hehe dan saya juga mengenal keluarga dan teman-temannya melalui jejaring sosial tersebut, sempat beberapa kali berbincang dengannya, dia ternyata sangat ramah dan baik namun sedikit pemalu, tapi dia cukup fasih berbahasa Indonesia loh! Nah, sudah sepatutnya kita menjadikan sosok seperti Ibrahim sebagai contoh pemuda masa kini yang cerdas, religius, santun dan bersahaja dan berprestasi demi mengharumkan nama Bangsa. Satu hal yang semakin membuat Indonesia bangga dengan Ibrahim adalah ia mengaku dimanapun dia berada dan apa yang ia lakukan untuk negara tempat tinggalnya ia tetap mencintai negara asalnya dan tidak akan melupakan tanah air tercinta, Indonesia. Ibrahim Handoko SUMBER: • http://detik.com/ • www.derwesten.de Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ

Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Blogger templates