Diberdayakan oleh Blogger.

  • Rohis Indonesia. Cita Rasa Kebaikan Pelajar (Cakep) Indonesia.

  • Rohis SMA N 11 Palembang berralamat di Jl. Inspekur Marzuki Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang-Sumatera Selatan
Base Camp: Musholah Riadul Jannah

Total Tayangan Halaman

Yuk, Hilangkan Budaya Surat Cinta untuk Kakak Kelas saat MOS

Selasa, 30 Juni 2015




Benih -benih budaya pacaran sudah disebar sejak peserta didik baru mengikuti acara MOS disekolah baru mereka. Saatnya kita putus budaya itu!

Saya masih ingat sewaktu adik saya MOS di sebuah SMA negri favorit di bandung. Di salah satu tugasnya ada yang cukup bikin bibir saya monyong berbusa hebat : buat surat cinta untuk kakak kelas lawan jenis.
Saya gak tahu tujuan pastinya apa dari tugas ini tapi sungguh tidak sesuai untuk anak remaja dan mengajarkan pengertian yang buruk tentang cinta. Kamu jadi panitia? Coba dong tanyain maksud dari tugas ini apa? Bagi saya bikin mual saja, adik saya terpaksa membohongi diri sendiri seolah cinta pada kakak kelas.
Ini kerusakan yang masif. Terjadi di berbagai sekolah dan dipandang remeh oleh jajaran guru dan orang tua.
Cinta gak bisa direkayasa, jadi jangan dipaksa untuk mengungkapkannya. Berterima kasih ke kakak kelas juga tidak bisa dengan mengarang-ngarang surat cinta. Memangnya enak dapet surat cinta karena tugas MOS sekolah? Kenapa sih harus surat cinta?
Efek buruk
Tugas ini mengajarkan adik-adik untuk pacaran. Jelas banget itu. Belajar untuk nembak lebih tepatnya. Bagi kakak kelas, tugas ini mengajarkan mereka jadi arogan dan jumawa. Sebab kakak kelas yang dapet surat cinta paling banyak akan cenderung ujub dan superior dibanding panitia lainnya.
“Tugas ini membuat adik-adik lebih akrab dengan kakak kelas”. Ow, tunggu dulu.. bukan akrab… tapi terlalu akrab lebih tepatnya.. yang bisa menjurus pada pacaran.
Padahal dalam islam, pergaulan ikhwan dan akhwat mesti ada hijabnya. Jangan terlalu cair karena setan bisa mengambil peran di sana.
Yuk kita Jiddiyah!
Budaya ini sudah mendarah daging bertahun-tahun. Saatnya generasi muda menghentikannya dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dan menjaga hijab antara ikhwan dan akhwat. Misal.. jangan bikin surat cintanya ke lawan jenis.. ganti dong jadi surat doa dan semangat untuk kakak kelas yang sejenis. Doakan mereka jadi kakak yang baik dan penuh teladan. Doakan mereka bisa semangat belajar dan mencapai cita-citanya.
Sekolah kamu termasuk yang ada tugas membuat surat cintanya?
Sumber: Klik disini

BBM Anak ROHIS

Senin, 22 Juni 2015

http://nanaseday517.deviantart.com/art/BBM-anak-Rohis-482503382

NADHIRA ARINI, Blogger Bicara Cinta dan Pacaran

Rabu, 10 Juni 2015

Nadhira Airini  (Dhira) merupakan anak dari Ir. Jamil Azzaini, MM lahir di Purworejo, 09 Agustus 1968, adalah seorang motivator, teman-temannya memjulukinya Inspirator SuksesMulia, Ia adalah Trainer Personal Development dan Leadership, pengkader trainer, penulis, dosen dan pengusaha Indonesia.

Mari kita simak tulisan  Dhira tentang jatuh cinta yang easy to read berikut 






Ketika Dhira Jatuh Cinta

Pernah jatuh cinta?
Gue pernah.

Jatuh cinta itu menurut gue sesuatu yang dulu ketika gue lagi ga suka sama siapa-siapa, selalu pengen gue rasain lagi gimana rasanya.
Tetapi pas di kasih sama Allah untuk ngerasainnya, gue jadi cemen dan memilih untuk menghindar.

Buat gue yang ga mau pacaran, ketika gue suka sama seseorang adalah suatu cobaan yang cukup berat, karena gue ga bisa sembarangan bilang, "Hey, gue suka sama elo. Mau jadian sama gue ga?"
Jadi yang bisa gue lakukan adalah menahan perasaan ini dalam hati, berusaha mati-matian bersikap biasa aja ketika dia ada, menahan pandangan supaya ga terus-terusan kebablasan ngeliatin seseorang yang belum halal, berulang-ulang istighfar dalam hati untuk mengusir setan yang terus menggonggong keras untuk menggoda gue karena mencium 'aroma'nya dia di sana sini, "Guk, guk, Dhira dia ada di sana. Guk guk, liat deh dia keren banget hari ini. Guk, guk, ya ampun Dhir..kamu ga mau liat senyumnya dia walau sekilas? Rugi, loh!" Devils are always barking like a hyperactive dog. Baca Ayat Kursi, biar kabur semua. Berisik banget, Masya Allah.

Cobaan berikutnya, ketika mereka ga berhasil ngegoda gue adalah dengan menggoda dengan cara licik, yaitu di hubung-hubungkan dengan agama."Dhir, denger ga tadi. Dia BACA Al-Qur'an looh. Suaranya bagus ya? Cocok tuh, jadi imam shalat setiap hari. Bayangin COBA!" Berusaha mati-matian buat ga ngebayangin, para syaiton-syaiton ini ga keabisan akal. "Ga usah bayangin kamu pacaran sama dia, bayangin aja klo dia jadi suami kamu. Susah-seneng bareng, ada yang merhatiin kamu, ada yang ngejagain kamu, di rumah nanti ga sendirian. Bayangin coba bayangin. Pasti asik banget kan??"

Parah. Ngebayangin pacaran aja udah dosa. Ini mereka nyuruh gue bayangin dia klo dia jadi suami gue. Ini salah banget. Ini lebih bahaya di bandingkan bayangin klo gue sama dia pacaran. Kalau gue masih nolak ngebayangin, mereka membisikkan sesuatu seolah-olah ngebayangin hal itu adalah suatu hal yang benar dalam agama, "Kan ini bayanginnya nikah sama dia. Boleh dong? Yang ga boleh itu bayangin kamu sama dia pacaran. Pacaran kan dosa, nikah itu justru berpahala kan? Pasti bolehlah bayangin kamu suatu saat nikah sama dia, tinggal serumah sama dia..."

Menurut gue, ini adalah cara licik maha dasyat Iblis dan cucu-cucunya menggoda para manusia yang memutuskan gamau pacaran. Oke, gue ga pacaran. Tapi ngebayangin gue seolah-olah sudah menikah dengan dia sang lelaki idaman adalah suatu hal yang salah total. Gue akuin, gue sering kalah dalam hal godaan yang ini. Tapi, Allah selalu ngingetin gue kalau itu salah. Kata hati gue menolak, terus ngingetin bolak balik, "Dhira itu salah. Istighfar buruan istighfar"

Berakhir di atas sajadah, menangis sejadi-jadinya, mengadu sama Allah. "Setan-setan itu jahat. Ya Allah tolong lindungi aku..."

Godaan lain adalah ketika para setan itu nggak ada henti-hentinya berusaha menghubungkan suatu peristiwa yang sebenernya ga ada hubungannya. Misalnya, "Dhir, itu coba inget-inget lagi deh. Kok bisa ya, ketemuan gitu padahal ga janjian loh. Sering banget kayak gitu. Setiap kamu lagi ga sengaja inget dia, pasti dia tiba-tiba nongol. Pasti ini udah di atur sama Allah sebagai pertanda kalau kamu suatu saat nikah sama dia."

Realita jatuh cinta adalah semua hal yang terjadi biasa aja terasa menjadi berlebihan dan seolah-olah berhubungan antara gue dan dia.
Realita yang sebenarnya adalah ketika gue ga suka sama dia, hal-hal yang kayak gitu ga berasa ada hubungan apa-apa antara gue dan dia. Semua berjalan biasa aja, ga ada yang perlu di lebay-lebay-in.

Setan itu maha dasyat godaannya. Hati-hati buat yang mutusin gamau pacaran kayak gue.

Hal yang bisa gue lakuin ketika gue udah frustasi karena jatuh gedebak-gedebuk karena cinta adalah terus menerus inget sama Allah, curhat sama Allah. Karena hanya Allahlah yang tahu perasaan sesungguhnya gue itu kayak gimana. Perasaan yang sulit di ceritakan dan diungkapkan dengan detail kepada orang lain.

Nggak jarang, gue selalu masukin nama dia dalam doa gue. Memohon sama Allah, "Kalau memang dia si pangeran itu, jodoh saya, maka dekatkanlah dan segerakan kami menikah dengan  melewati jalan-Mu yang terindah, sesuai cara-Mu yang tak terduga. Tapi kalau memang bukan dia pangeran yang Engkau siapkan untukku, maka tolong jaga aku Ya Allah. Hilangkan perasaan ini pelan-pelan. Karena aku hanya mau memberikan cintaku seutuhnya kepada suamiku nanti. Bukan di bagi-bagi dengan lelaki yang pernah aku suka."

Jatuh cinta itu cobaan bagi yang belum menikah, khususnya wanita. Karena dia dilamar, bukan melamar hehe. Apalagi kalau pria yang melamar bukanlah pria yang diincar. Makin berat rasanya.

Terlebih kalau cintanya masih menepuk angin, belum bertepuk tangan. Masih cinta satu arah, belum dua arah. Sakit rasanya, capek sekali keliatannya...

Pertanyaan yang sama terus berulang : "Jadi, kapan kita 'jadian' karena menyatu oleh ikatan pernikahan?"

Maka, ketika pertanyaan itu seperti tak kunjung ada jawabannya...
Hal yang bisa gue lakuin untuk menghindari dosa adalah cukup dengan mencintai Allah sang pemilik cinta itu sendiri. Berdoa terus, curhat terus sama Sang Pemilik Cinta. Kan katanya, "Bila meminta sesuatu kepada Allah, mintalah dengan keyakinan bahwa doamu akan terkabul..." Allah kan berdasarkan prasangka hambanya. Jadi, sebut aja namanya dalam doa. Kali aja sama Allah di kabulin. Who knows? Allah knows the best, bro! hehe

Jadi, akhirnya gue semakin mantap memutuskan :
Biarlah Allah yang memilihkan jalan...
Biarlah Allah yang menghilangkan perasaan ini pelan-pelan kepada pangeran yang diciptakan bukan untuk gue, tapi untuk wanita lain.

Satu hal yang pasti, gw selalu membayangkan Allah bilang begini ke gw:
"Dhira, pangeranmu yang sudah Ku persiapkan untukmu, pasti datang tepat waktu. Sekarang dia sedang menaiki kuda hitam gagahnya menuju kearahmu. Medan yang Aku persiapkan untuknya memang cukup sulit. Terjal dan berliku. Maka, ketika dia sudah susah payah melewati jalur itu dan sampai di depanmu. Terimalah dia dengan sepenuh hati. Karena dari sekian banyak pangeran yang ada di dunia ini, dialah pangeran terbaik yang Aku siapkan untukmu."

Jadi, pangeranku pasti datang tepat waktu.
Kalau bukan orang lain, pasti kamu :)

Hannover, 27 November 2013,
Postingan ini di buat di kamar terpencil kastil apartemen lantai sebelas,
dari sang puteri yang menunggu di jemput oleh sang pangeran pemberani,
Puteri Dhira namanya. 

Sumber: klik disini 

Berikut 'Nasihat Seorang Ayah untuk Anak Gadisnya' yaitu nasihat tetntang cinta yang ditulis oleh Jamil Azzaini (Sumber: klik disini)

“ANAKKU, saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran. Biarkan kau tetap terbungkus rapi dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh suamimu. Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu itu jodohmu. Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi jodoh terbaik bagimu.
Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yg tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.
Agar kau diberi “pangeran” terbaik, tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu. Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”.
Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaranmulah yang membuat Allah mengirimkan
“pangeran” terbaik untukmu.
Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang
berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.
Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.
Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu…” [fha/islampos/retnohastuti]

Profil Aktivis Rohis

Minggu, 07 Juni 2015



Rohis itu ibarat pabrik kader. Dari rohislah lahir kader – kader islam yang berkualitas. Yang siap untuk menjadi ujung tombak peradaban. Yang siaga menerima estafet perjuangan dari para pendahulunya. Oleh karena itu, kualifikasi aktivis Rohis tidak bisa sembarangan. Harus diramu dan diformulasikan dengan baik Bro. Ustadz Hasan Al Bana dalam sebuah kitab Risalah Taklim dengan cermat telah meringkaskan profil kader Rohis (dan umumnya Umat Islam) yang dikehendaki menjadi 10 muwashafat standar:
l. Salimul Akidah (akidah yang lurus).
Setiap kader Rohis dituntut untuk memiliki akidah yang lurus yang hanya dapat diperoleh dengan pemahaman yang benar dan integral terhadap Al Quran dan As Sunah.  Allah gak menerima ibadah yang musyrik. Pemahaman mengenai keimanan juga gak boleh menyimpang. Aktivis Rohis harus jauh dari praktek perdukunan, ramalan zodiak, kepercayaan terhadap mitos, apalagi mengikuti langkah – langkah syetan.
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar),
Setiap kader Rohis dituntut untuk beribadah sesuai dengan petunjuk yang telah disyariatkan kepada Rasulullah Saw., tidak kurang dan tidak lebih. Jika mengada-adakan ibadah maka itu disebut bid’ah. Dan Bid’ah Ibadah itu sesat. Ibadah ini perkara ritual bro. Makanya harus sesuai dengan petunjuk Rasul. Gak bisa meniru ibadah agama lain. Hendaknya aktivis Rohis itu ibadahnya jauh di atas rata sebagian besar umat islam saat ini. Rajin shalat berjamaah di mesjid, Rajin tilawah Al-Qur’an, Puasa sunnah Senin – Kamis, dan juga menghafal Al-Qur’an.
3. Matinul Khuluq (akhlak yang tangguh).
Setiap Aktivis Rohis  dituntut untuk memiliki akhlak yang mulia sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Sebab, sebelum disyariatkannya berdakwah baik secara diam – diam atau terang – terangan, Rasulullah terkenal sebagai pribadi yang memiliki keluhuran Akhlak dan khususnya tidak pernah berbohong. Ini menjadi salah satu daya tarik Rasululllah sehingga banyak sahabat-sahabat yang utama mau menyambut dakwah beliau. Ciri kader Rohis yang berakhlak mulia diantaranya : Hormat pada orang tua dan guru, tidak mencontek, halus bertutur kata, tidak bergosip, tidak menjelek – jelekkan ayah orang lain dan juga jujur dalam ujian.
4. Qadirun ‘alal Kasbi (bermata pencaharian).
Setiap aktivis Rohis dituntut untuk bisa mandiri secara ekonomi, bermata pencaharian, tidak menganggur. Nah, ini juga yang rada berat mimin lakuin waktu dulu masih SMA. Kata Rasulullah 9 pintu rezeki itu datang dari berdagang. Nah, satu pintunya baru dari bekerja sebagai karyawan. Gak ada salahnya kita mulai belajar berwirausaha dengan bisnis kecil – kecilan. Bisa dengan jualan majalah, jualan donat, bisnis pulsa, atau apapun yang bisa mengasah kemampuan berbisnis kita. Jangan mikirin untung dulu! Karena biasanya di awal – awal bisnis itu banyak ruginya! Meskipun begitu, pengalaman berbisnis yang gagal itu nilainya mahal, jadi hadapi saja. Insya Allah ada masanya bisnis kita berbuah kesuksesan.
5.Mutsaqqafull Fikri (wawasan yang luas).
Setiap Aktivis Rohis dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, baik dalam urusan agama maupun dunia. Hal ini sudah banyak dicontohkan oleh sahabat dan ilmuwan Islam zaman dahulu. Nabi Daud itu pandai dalam hal jahit menjahit. Rasulullah sangat pandai berdagang begitpun Abdurrahman bin Auf. Kalau Bilal jago Adzan. Sementara Khalid bin Walid jago dalam strategi perang. Di masa keemasan Ilmu pengetahuan Islam kita punya Ibnu Sina yang pakar kedokteran,  Ibnu Haitham ahli sains, falak dan filsafat. Juga jangan ketinggalan Al-Khawarizmi yang menemukan hukum Sinus Kosinus.
6. Qawiyul jismi (jasmani yang kuat).
Setiap Aktivis Rohis dituntut untuk memiliki jasmani yang kuat dan sehat. Allah menyukai Ar-Rijal (Pemuda) yang kuat dibanding pemuda yang lemah. Sebab, seorang aktivis yang kuat pasti bisa melakukan banyak hal. Ibadah oke, belajar oke, menghafal qur’an oke, berbisnis juga oke. Makanya kita harus rajin olahraga dan makan makanan yang halal dan thoyyib. Jauhi rokok, jauhi narkoba. Makanan fastfood jangan sering – sering karena bisa bikin kamu obesitas. Hindari juga makanan kemasan yang mengandung pengawet kimia. Lama-lama resiko mendapat penyakit berat bisa nambah besar.
7. Mujahidun lin Nafsi (memerangi hawa nafsu).
Setiap Aktivis Rohis dituntut untuk bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsunya dan senantiasa mengokohkan diri di atas hukum- hukum Allah melalui ibadah dan amal shalih. Artinya, kita dituntut untuk berjihad melawan bujuk rayu setan yang menjerumuskan manusia pada kejahatan dan kebatilan. Jauh pacaran, sebab tidak ada manfaatnya. Belum tentu juga pacar itu jadi jodoh kita. Lagian pacaran itu mendekati zina. Jagalah pandangan dan kemaluan bro. Sebab itu akan dihisab di akhirat.
8. Munadzam fi Syu’unihi (mengatur urusannya).
Setiap Aktivis Rohis dituntut untuk pandai mengatur urusannya sehingga mencapai keberhasilan. Kita itu dilahirkan menjadi seorang Abid (yang tugas beribadah) dan Khalifah yang tugasnya mengelola dunia agar seimbang dan tidak membuat kerusakan. Dua hal ini (dunia dan akhirat) harus dikerjakan dengan seimbang. Jangan menjadi ekstrem kanan dengan mikirin akhirat aja, jangan juga jadi ekstrem kanan yang mikirin dunia aja. Aktivis Rohis tugasnya banyak. Belajar iya, mementor iya, tilawah iya, harus setoran hafalan qur’an juga, harus berprestasi dengan mengikuti berbagai perlombaan juga, harus berorganisasi juga, dan harus berbakit pada orang tua juga. Banyaknya tugas ini jangan dijadikan beban, tapi harus ditata agar dapat dipenuhi secara proporsional..
9. Harisun ‘ala Waqtihi (pandai menjaga waktu).
Setiap Aktivis Rohis dituntut pandai memanfaatkan waktunya dengan baik dengan berbagai kegiatan positif. Waktu kita 24 jam. Semua orang di atas muka bumi ini waktunya sehari sama : 24 jam. Tapi kenapa ada orang yang bisa mengurus negara, ada juga yang bsia mengurus provinsi, perusahaan besar, mengurus sekolah dan lainnya. Tapi , ada juga orang yang justru mengurus dirinya sendiri saja susah. Semua bergantung dari bagaimana kita mengelola waktu kita. Gak heran kan kenapa Allah bersumpah atas nama waktu pada surat Al-Ashr di Al-Qur’an.. Kalau waktunya shalat tiba, langsung hentikan segala aktivitas, pergilah shalat. Abis shalat baru bisa kita lanjutkan lagi aktivitas semula.
10. Nafi’un li Ghairihi (bemanfaat bagi orang lain).
Setiap Aktivis Rohis juga dituntut untuk bermanfaat bagi orang lain. Kita itu makhluk sosial, makanya kita harus peduli dengan lingkungan sekitar. Ada gak teman yang keuslitan ekonomi untuk bersekolah? Kalau ada bantu. Ada gak temen yang kesulitan memahami pelajaran? Kalau iya, bantu. Lingkungan sekolah banyak sampah menumpuk? Adakan kerja bakti. Masih ada keluarga kurang mampu di sekitar sekolah, adakan bakti sosial.. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk terus memberi manfaat untuk orang lain. Langkah sederhananya adalah : BERINFAK.

Sumber: Klik disini
 

Most Reading

Blogger templates