Diberdayakan oleh Blogger.

  • Rohis Indonesia. Cita Rasa Kebaikan Pelajar (Cakep) Indonesia.

  • Rohis SMA N 11 Palembang berralamat di Jl. Inspekur Marzuki Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang-Sumatera Selatan
Base Camp: Musholah Riadul Jannah

Total Tayangan Halaman

4 Jenis Makanan Saat Menghadapi Ujian

Minggu, 19 Juli 2015



Makanan yang kita konsumsi akan mempengaruhi segala aktivitas sehari-hari. Penting banget memilih makanan yang tepat saat menghadapi ujian, biar otak lebih gampang berpikir dan badan enggak sakit saat diforsir untuk belajar. Pilih deh  empat jenis makanan ini saat menghadapi ujian.
kagura-sohma.blogspot.com


Wajib sarapan
Sebernarnya enggak hanya saat ujian, sehari-hari pun harus tetap sarapan. Apalagi kalau ujian. Biar enggak repot kita cukup makan telor rebus dan roti bakar aja. Kandungan protein dan karbohidratnya cukup memberikan tenaga untuk kita. Alternatif lain adalah oatmeal atau segelas susu. Hindari minuman dan makanan manis seperti cereal, teh manis.

Aneka ikan laut dan kacang
Protein dan omega-3 penting banget untuk membuat otak jadi cring! Kita bisa mengkonsumsi salmon, ikan kembung dan ikan laut lainnya. Alternatif lain, kita bisa makan salad dengan dressing olive oil. Untuk cemilan kita bisa mengkonsumsi kacang-kacangan.

Makanan anti ngantuk
Ada beberapa makanan yang membuat kita mengantuk setelah mengkonsumsi. Umumnya adalah makanan karbohidrat tinggi  dan mengandung gula seperti makanan seperti cake,cookies, permen, muffin dan aneka desssert. Makanan seperti ini memang mudah didapat di kantin atau pun toko dan membuat perut kenyang, tapi sebaiknya saat musim ujian ini hindari dulu ya.

Minum juice
Juice buah-buahan dan sayuran adalah salah satu makanan penting untuk otak. Pada malam hari siapkan juice yang bisa kita bawa ke sekolah pagi hari. Pilihannya;  juice apple, juice tomat dan jeruk atau juice wortel. Juice-juice ini mengandung vitamin C yang tinggi, yang membantu daya tahan tubuh.


Sumber: klik disini

Setelah Ramadhan?

Jumat, 17 Juli 2015


Berdayakan Alumni Rohis sampai Mereka Tua

Selasa, 14 Juli 2015

http://harliskudo.deviantart.com/art/LOST04-184401395
Jika ingin Rohis berkembang, jangan tutup mata terhadap keberadaan Alumni. Mereka masih bisa tetap berkontribusi, bahkan sampai mereka sudah berusia senja.

Saya kasih tahu sebuah rahasia :
“Alumni adalah harta dakwah yang sangat berharga, bahkan semakin tua mereka, semakin tinggi nilai mereka”
Potensi Alumni Saat Mereka Kuliah
Saat kuliah, Alumni bisa berkontribusi dengan menjadi mentor dan majelis syuro rohis. Mereka masih memiliki waktu luang untuk bolak-balik kampus-sekolah untuk sekedar berbagi cerita dan motivasi dalam berdakwah. Mereka juga bisa menjadi mentor kamu dalam akademis dan mendorong kamu berprestasi di sekolah.
Bagaimana dengan alumni yang kuliah ke luar kota? Jangan khawatir… mereka juga bisa berkontribusi bahkan dengan sesuatu yang menjadi spesialisasi mereka.. yaitu memenej sosial media.
Percayakan sosial media pada alumni karena mereka bisa membangun jejaring dan mengisi konten sekaligus. Tugaskan satu alumni sebagai admin fanpage fb, alumni yang lain sebagai admin twitter, dan alumni yang lain sebagai admin line oa. Semakin banyak sosial media semakin bagus.
Buat satu grup whatsapp yang diisi semua admin sosial media. Tugas teman-teman hanyalah mengupdate foto kegiatan dan informasi ke grup admin sosial media, lalu biarkan foto dan informasi kegiatan itu dibroadcast ke masing-masing sosial media. BOOM! Seketika kegiatan kita sudah nampang di berbagai lini masa sosial media.
Potensi Alumni saat Mereka Lulus Kuliah dan Bekerja
Mungkin kamu cemberut saat alumni rohis bekerja dan tidak bisa menjadi mentor lagi. Jangan sedih kawan! Mereka bisa jadi donatur tetap rohis kamu! Kalau fresh graduate besaran donasi mungkin masih kecil.. tapi berdoalah! Insya Allah kalau kamu masih bisa menjaga silaturahim dengan mereka, besaran donasi itu akan semakin besar.. berdoalah agar gaji mereka naik terus!! Amin..!
Meski begitu, sebagian kecil Alumni ada yang masih bisa turun kembali sebagai mentor atau membantu kamu melaksanakan kegiatan yang besar dan kolosal. Misalnya bazaar ramadhan, bakti sosial, seminar pranikah atau muktamar Rohis. Kemampuan alumni yang mumpuni dalam kepanitiaan bisa membawa rohis kamu ke derajat yang lebih tinggi lagi..
Potensi Alumni saat Mereka Menikah dan Berumah Tangga
Saat berumah tangga biasanya mereka sudah punya tempat menetap dan anggaran belanja rumah tangga. Kamu bisa manfaatkan rumah Alumni sebagai tempat rapat atau alternatif tempat mentoring.
Kamu juga bisa menawarkan mereka untuk jadi donatur tetap bulanan. Mulai bentuk panitia pengelola donatur dan rekening bank penampung donasi. Infomrasikan secara berkala bulanan kemajuan kegiatan rohis agar Alumni istiqamah memberikan donasinya untuk rohis kamu.
Potensi Alumni saat Umur Sebaya dan jadi “Keluarga Besar”
Saat sudah semakin bertambah umur, selain potensi donasi yang semakin besar ada sebagian yang sudah memiliki perusahaan yang maju dan menduduki posisi puncak di perusahaan di bekerja. Kamu bisa mengajukan proposal ke perusahaan mereka. Yakinlah, karena ada ikatan Alumni mereka tak akan segan membantu dengan dana yang besar atau bentuk sponsor lainnya.
Ada juga yang bisa kamu jadikan ustad di kegiatan Rohis, imam qiyamullail 3 juz saat shalat tarawih atau penguji hafalan qur’an adik-adik karena ketinggian ilmua agama yang mereka miliki.
Satu hal lagi, alumni yang sudah memiliki anak seumuran sma bisa otomatis meminta anaknya untuk menjadi anggota Rohis kamu dan memberi support luar dalam.
Buat apa kamu ragu-ragu lagi?
Kenapa kamu masih ragu memanfaatkan potensi alumni, apa kendala kamu dalam berkomunikasi dengan alumni?
Sumber: klik disini

7 Krtiteria Seseorang Layak Menjadi Ketua Rohis

Rabu, 01 Juli 2015


http://www.deviantart.com/art/Muslim-Anime-Hold-my-hand-258802763



Pada saat saya dulu sma, saat kenaikan ke kelas 2 DKM pasti mengadakan yang namanya Mubes DKM. Tujuannya mempertimbangkan laporan pertanggungjawaban pengurus periode lalu dan memilih ketua DKM yang baru.
Kegiatan berlangsung khidmat karena terjadi estafeta perjuangan dakwah akan diteruskan oleh angkatan yang lebih muda.
Semua menaruh harapan bahwa ketua suksesir akan membawa kondisi DKM menjadi lebih baik lagi dan membawa kemajuan dakwah lebih siginifikan lagi.
Disini saya akan berbagi 7 kriteria yang menentukan seseorang itu layak jadi ketua Rohis atau tidak.
1. Memahami dakwah
Kalau kumpulan orang sholeh bikin kursus cara baca Al-qur’an itu namanya TPA yaitu taman pendidikan Al-Quran. Kalau kumpulan orang sholeh mengelola zakat dan daging qurban maka itu namanya lembaga zakat dan panitia idul adha. Tapi kalau sekumpulan orang sholeh melakukan kegiatan dakwah di sekolah dan mengajak teman-teman mereka ke jalan kebaikan dengan beragam macam kebaikan itu baru namanya Rohis.
Ketua Rohis harus dan wajib memahami dakwah serta dinamika yang menyertainya. Dia juga harus faham bahwa dakwah dilakukan berjamaah sesuai dengan kaidah dan fiqh dakwah yang dijelaskan dalam Al-qur’an dan hadits. Peran kepemimpinan menuntutnya untuk bisa dan terampil berkomunikasi dengan bawahan serta mengenali berbagai cara pandang dan problem mereka.
2. Memahami diri.
Siapa bilang ketua Rohis harus tanpa cela? Kita manusia, bukan dewa.
Sejak awal Ketua Rohis harus sudah menyadari dan menyampaikan ke rekan-rekannya berbagai hal tentang dirinya terutama kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Jadi gini, mengaku diri punya banyak kelebihan itu gampaaang… tapi menjelaskan kekurangan diri itu yang susaaah…..
Setiap kekurangan yang dimiliki ikhtiarkan untuk diperbaiki di kemudian hari. Rekan seperjuangan bisa mengisi kekurangan yang dimiliki ketua seiring ketua terus memperbaiki diri. Nabi Musa dan Harun adalah contoh yang baik bagaimana keduanya saling bahu membahu dalam berdakwah.
3. Punya perhatian yang utuh
Bawahan tidak bisa bergerak apa-apa tanpa arahan dari ketua, tapi ketua yang tidak peduli dan memperhatikan bawahannya akan buat bangunan organisasi makin amburadul.
Ketua yang pasif dan tidak mau berusaha melakukan pendekatan pada anggota dan memperhatikan anggota akan merapuhkan organisasi. Bawahan jadi hilang semangat, dan setengah-setengah dalam bekerja. Bukan tidak mungkin akan timbul konflikdi dalam tubuh pengurus.
4. Teladan yang baik
Hal ini harus ada di jiwa setiap pemimpin manapun sebab akan menjadi kiblat dari pergerakan seluruh anggota.
Calon ketua yang memiliki riwayat pacaran, atau kriminal lebih baik tidak diloloskan kepada kandidat ketua Rohis, mengingat hal itu bisa menjadi contoh buruk pada bawahan.
Sebaliknya, calon ketua yang memiliki catatan ibadah yang baik, akhlak dan tsaqafah islami yang baik sebaiknya dijadikan kandidat kuat.
5. Pandangan yang tajam
Ini termasuk bagian dari seni kepemimpinan. Seorang ketua harus bisa membaca dan meraba masa depan. Cara mewujudkannya memang abstrak, tiap orang dianugrahi kemampuan berbeda-beda dalam hal membaca masa depan.
Tapi membaca masa depan saja tidak cukup, ketua harus bisa menceritakan masa depan rohis yang dia lihat dengan piawai kepada seluruh bawahan – bawahannya. Disini dituntut kemampuan dialektika dan deskripsi secara totalitas. Dengan begitu bisa terasa, bahwa ketua dan bawahan sedang bergerak menuju tujuan yang sama.
http://nayzak.deviantart.com/art/We-love-Islam-3-206366554

6. Kemauan yang kuat
Banyaknya tantangan dan hambatan yang akan dihadapi ketua rohis, menjadikan ketua rohis harus memiliki kemauan yang sekuat baja. Banyaknya permasalahan klasik rohis seperti interaksi ikhwan akhwat, harokah, isu terorisme, dan kaderisasi mendesak rohis untuk serius mengangkat ketua yang tahan banting dan terus maju mengejar visi organisasi.
7. Optimisme
Optimisme ketua bisa dilihat dari pandangan matanya dan intonasi ketika dia berbicara. Makanya uji orasi dan presentasi program kerja wajib dilakukan untuk mengetahui seberapa besar optimisme seorang calon ketua rohis.
Tambahan: 8. Karismatik
Tidak ada yang tahu bagaimana membentuk pribadi yang karismatik. Tapi, kalau kamu menemukannya ada di antara kandidat calon ketua Rohis, dia bisa jadi the chosen one.
Karena karismatik itu seperti kekuatan magis yang bisa “menyihir” bawahan untuk bekerja totalitas dan kooperatif untuk setiap kebijakan yang ditetapkan ketua.
Adakah pengalamanmu mendapat ketua seperti itu? Kendala apa saja yang kamu dapati ketika ingin memilih seorang ketua rohis baru?

Sumber: klik disini
 

Most Reading

Blogger templates