Film "Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)" sebentar lagi siap menghiasi
berbagai bioskop di Indonesia. Menariknya, salah satu bintang utama
dalam film KMGP rela menunda pendidikan S2 di Jepang demi berdakwah
melalui film yang diadaptasi dari novel karangan Helvy Tiana Rosa ini.
Pemeran Nadia dalam film KMGP, Izzah Ajrina, sebelumnya berencana melanjutkan studi S2 ke negeri sakura, Jepang. Akan tetapi, ketika dihadapkan dengan dua pilihan untuk meneruskan pendidikan atau berdakwah melalui film KMGP, Izzah memilih opsi kedua dan menunda studinya ke Jepang.
"Waktu itu batas akhir pengiriman berkas dan pengumuman seleksi KMGP hanya selang sehari. Setelah diskusi dengan orang tua dan menimbang baik-buruk, memutuskan untuk menunda tapi bukan membatalkan," ungkap wanita yang sebelumnya berencana mengambil jurusan mikrobiologi stem cell di Jepang ini saat berkunjung ke redaksi Republika.co.id, Rabu (13/1).
Salah satu pertimbangan Izzab memilih bermain dalam film KMGP karena ia melihat berdakwah melalui film dapat merangkul banyak orang. Karena itu, kesempatan besar ini tidak disia-siakan oleh Izzah.
Di sisi lain, Izzah juga mempertimbangkan kekhawatiran orang tua, khususnya ibu, dalam melepas Izzah merantau sendiri ke luar negeri untuk belajar.
Meski tertunda sementara, Izzah menargetkan pada 2016 ia dapat meraih beasiswa ke Jepang.
Berbeda dengan tujuan sebelumnya, kali ini Izzah berniat untuk memperdalam ilmu pengetahuannya terkait electrical capacitive cancer teraphy (EECT) di bawah profesor sekaligus co-founder dari alat EECT yang saat ini mengajar di beberapa universitas Jepang.
Pemeran Nadia dalam film KMGP, Izzah Ajrina, sebelumnya berencana melanjutkan studi S2 ke negeri sakura, Jepang. Akan tetapi, ketika dihadapkan dengan dua pilihan untuk meneruskan pendidikan atau berdakwah melalui film KMGP, Izzah memilih opsi kedua dan menunda studinya ke Jepang.
"Waktu itu batas akhir pengiriman berkas dan pengumuman seleksi KMGP hanya selang sehari. Setelah diskusi dengan orang tua dan menimbang baik-buruk, memutuskan untuk menunda tapi bukan membatalkan," ungkap wanita yang sebelumnya berencana mengambil jurusan mikrobiologi stem cell di Jepang ini saat berkunjung ke redaksi Republika.co.id, Rabu (13/1).
Salah satu pertimbangan Izzab memilih bermain dalam film KMGP karena ia melihat berdakwah melalui film dapat merangkul banyak orang. Karena itu, kesempatan besar ini tidak disia-siakan oleh Izzah.
Di sisi lain, Izzah juga mempertimbangkan kekhawatiran orang tua, khususnya ibu, dalam melepas Izzah merantau sendiri ke luar negeri untuk belajar.
Meski tertunda sementara, Izzah menargetkan pada 2016 ia dapat meraih beasiswa ke Jepang.
Berbeda dengan tujuan sebelumnya, kali ini Izzah berniat untuk memperdalam ilmu pengetahuannya terkait electrical capacitive cancer teraphy (EECT) di bawah profesor sekaligus co-founder dari alat EECT yang saat ini mengajar di beberapa universitas Jepang.

Izzah Ajrina Pemeran film
Demi KMGP, Izzah Ajrina Tunda S2 di Jepang
EECT itu
sendiri merupakan salah satu pengobatan kanker dengan memanfaatkan
elektromagnetik yang saat ini masih tergolong pengobatan alternatif
karena belum dilakukan pembuktian ilmiah.
"Kebetulan ayah saya juga melakukan penelitian tentang itu, dan terbukti secara ilmiah. Karena alat ini diciptakan di Jepang, saya rasa banyak yang bisa saya pelajari di sana," ungkap Izzah.
Dalam mempersiapkan diri meraih beasiswa pada 2016 ini, Izzah juga tak lupa untuk terus mengasah ilmu pengetahuannya di tengah kesibukan syuting KMGP. Izzah pun mengaku sering berlatih bahasa Jepang untuk memudahkan saat kuliah di sana.
"Kebetulan ayah saya juga melakukan penelitian tentang itu, dan terbukti secara ilmiah. Karena alat ini diciptakan di Jepang, saya rasa banyak yang bisa saya pelajari di sana," ungkap Izzah.
Dalam mempersiapkan diri meraih beasiswa pada 2016 ini, Izzah juga tak lupa untuk terus mengasah ilmu pengetahuannya di tengah kesibukan syuting KMGP. Izzah pun mengaku sering berlatih bahasa Jepang untuk memudahkan saat kuliah di sana.
sumber: klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar